Jumat, 08 Maret 2013

Apakah bedanya Puisi MODERN dan LAMA?..PENTING?

jenis-jenis syair
 on TENTANG PUISI - komunitas.puisi.dan.syair - peperonity.com
jenis-jenis syair image
Q. Saya tau ini lo kak...kan ada 2 puisi yakni LAMA & MODERN..
kalo puisi lama yg terikat oleh ritme yg sering di buat oleh kakak kakak sekalian ...yg 44 itu...kalo ga salah........
Kalo Modern ????.....apakah yg seperti syair syair lagu gitu ga..yg mungkin seperti syair nya Melly goeslaw..ato ada band ato apa lah......soalnya kalo kata saya PUISI lebih enak dibikin bukan karena 44 itu tapi pemakaian kata kata yg tepat yg bersinambungan dan masuk kedalam cerita gitu tapi untuk
mungkin puisi lama ga tau deh pembuatan nya aja banyak tantangannya....bukannya merehkan puisi lama cuma kan kalo PUISI itu harus curahan dari hati ato pemikiran pemikiran lewat kata yg ga harus terikat.....maaf lo kalo penilaian saya salah......PEACE nya ah......kakak sekalian.....


Answer
Trimakasih...atas pertanyaan anda!
Kalau bicara seni Puisi/Sajak/Sanjak di Indonesia kita akan diperhadapkan pada 2 periodisasi seni Puisi-Sajak-Sanjak di Indonesia.
Tetapi istilah Puisi lama dan Puisi Baru tidak dikenal di Indonesia, yang ada ialah ANGKATAN PUJANGGA LAMA DAN ANGKATAN PUJANGGA BARU.
Sementara Puisi-sajak-sanjak, dalam arti yang seluas-luasnya tidak mengenal sebuatan lama pun baru. Karena Puisi pada hakekatnya akan selalu kontekstual baik pada masa lalu, kini maupun pada masa yang akan datang. Jawabn-jawaban teman-teman diatas sebagian benar tapi sebagian lagi harus saya luruskan pada jawaban ini.

Pertama, Dalam kesusastraan Indonesia tidak dikenal "sebutan Puisi-sajak-sanjak lama" maupun "Puisi-sajak-sanjak Baru". Yang ada ialah Periodisasi Para Pujangga Kesusastraan Indonesia, termasuk seni Ber-Sajak-Sanjak-Puisi. Yaitu Periode Angkatan Pujangga Lama dan Angkatan Pujangga Baru.
Jenis-jenis Puisi-sajak-sanjak Karya Pujangga Lama, Tidak selalu berpola 4444, sebab ada juga berbagai karya Sajak-Sanjak-Puisi dalam bentuk 3334/334 atau 4443/443, bahkan dalam bentuk 2224/224. Hanya, semuanya akan selalu berakhiran bunyi yang sama baik pada baris pertama dan ketiga, maupun baris kedua dan kempat bila pola 4444 atau semua baris dalam satu bait diakhiri dengan bunyi yang sama pada pengembangan pola yang lain.
Puisi-puisi karya Pujangga lama, terbagi dalam beberapa jenis a.l:
Berupa Gurindam, Soneta, Syair, Pantun (terdiri dari tiga jenis pantun, Jenaka, Pengajaran dan Teguran), termasuk Tamil, Prosa (yang tidak mengenal bait dan Irama).

Disebut Karya Puisi-Sajak-Sanjak Angkatan Pujangga Lama karena karya-karya tersebut sangat memperhatikan estetika Irama dalam bait-bait, yaitu Struktur yang berjenjang dari bait pertama ke bait berikutnya sampai pada bait terakhir. Artinya bait ke-1 akan selalu mengantar para pembaca/penikmat Puisi tersebut memasuki bait ked-2. demikian pula bait ke-2 mengantar pada bait ke-3 dst. Jadi berapapun bait yang dibuat oleh para pujangga Lama, bait pertama, kedua, ke-3,ke-4 selalu terikat satu sama lain. (anda bisa bandingkan dengan karya teman-teman di Taman Persajakan "yang baru menulis pada pola berirama 444/4444" tapi bait ke bait tidak memiliki jejang struktur yang berhubungan bahkan sering kali bait satu dan bait dua tidak berhubungan sama sekali.
Sebaliknya Karya-karya Pujangga Lama semua bait memiliki hubungan arti yang berjenjang.

Amgakatan Pujangga Baru.
Angkatan ini memiliki ciri kebebasan berekspresi.
Dalam berkarya, Angkatan Pujangga Baru tidak akan memperhatikan Irama juga susunan bait-perbait. Angkatan Pujangga Baru, sangat dipengaruhi oleh perkembangan berkesenian orang-orang Eropa yang pada abad 18-19 dan awal abad 20 yang ramai-ramai datang ke Indonesia mendompleng Penjajah atau orang-orang Indonesia yang belajar ke Eropa kemudian setelah kembali menularkan kebebasan berekspresi seperti itu.

Baik karya-karya Pujangga Lama maupun karya-karya Pujangga Baru tidak bisa kita Periodisasi dalam bentuk Puisi lama maupun Puisi baru, sebab sebuah karya seni akan selalu kontekstual. Karya seni apapun itu!
Sebagai contoh, Para Penyair Puisi-sajak-sanjak di Indonesia skarang ini, tetap menulis dalam pilihan-pilihan itu, baik yang berirama dengan pola 444/4444 - 3334/334 bahkan 2224/224 juga 3336 atau 226 dst. Maupun tanpa irama.
Tapi juga berkarya tanpa memperhatikan bait, melaikan hanya sebuah paragraf yang panjang bahkan bisa sampai 2-3 halaman.

Trend yang paling terakhir dikalangan Pujangga Kesusastraan Indonesia saat ini adalah Puisi dalam bentuk Dialog (sebuah puisi yang dibaca secara monolog meski berisi dialog)

Semoga Penjelasan singkat ini bermanfaat.

Roberth

Sudah pertengahan bulan Mei, masihkah hujan di kotamu?




Florescenc


IHWAL HUJAN

Jika kau mendapati
pada tanah terlihat titik gelap
akibat hujan turun semalam
- maka kau tak lagi bermimpi
berjalan di atas tanah lindap
dengan segala sajak kelam

Bahkan jika kamu tak menemukan
sehelai pun awan menaungi
kita pasti paham
: dia jatuh dari tempat yang jauh lebih tinggi
dari apa yang dapat
kita duga

Rafael Yanuar - 19 Mei 2011 22.43

_______________________________________________________

Awalnya aku ingin memberi judul HUJAN DARI SURGA pada puisi ini, tapi setelah membaca ulang, kesan mistiknya akan berkurang kalau judulnya HUJAN DARI SURGA, maka aku mengubahnya menjadi IHWAL HUJAN. Sebenarnya tak ada maksud apa-apa, aku menulis puisi ini ketika panas terik, saking gerahnya, aku berharap ada hujan maha sejuk yang membasahi kota ini :)

Meski sederhana, semoga masih bisa dinikmati. Kiranya sudi membenahi segala kurangnya :)

P.S.
Untuk Kelik, jangan sungkan berkomentar. Aku justru senang dengan kritikanmu, pada bait pertama puisi ini aku coba rima yang cukup unik - ABCABC - semoga benar penggunaannya. Sebelum membaca jawabanmu, jujur, aku tidak memerhatikan rima, kecuali kalau menulis sajak 444 - :p

Tuhan memberkati selalu :)



Answer
siang flo...
puisi yg indah, benar katamu dirimu menggunakan rima unik di bait pertama, namun menurutku lebih unik di bait kedua. dirimu menggunakan rima datar, rima rangka dan beberapa aliterasi , butuh kejelian untuk melihatnya...bagus...bagus....bagus..
......................................................................
komentar tentang angka 4444...
jujur saja aku mengetahui angka tersebut...baru di YA! ini...
maksudnya apa...aku tak paham...
..contoh ...syair stanza pada puisi modern berjumlah 8 baris tiap baitnya, jumlah suku kata antara 8-15...kalau dikaitkan dg rumus 4444 itu bagaimana hubungannya...??????????????? ...
sedangkan puisi tsb sesuai dengan aturan sebuah puisi..
mungkin ...angka tersebut dimaksudkan agar metrum teratur sehingga puisi yg dihasilkan enak jika didengarkan....kalau ada pendapat lain...boleh diungkapkan...agar semua dapat pencerahan



salam
kelik pgr...yogya

..............................................
akhirnya si pendongeng muncul juga....
ku suka komentarnya....................
....................
aku udah lama browsing bos..
yang ku baca selama ini adalah:
...1. nama jenis puisi
2. jumlah baris tiap bait
3. aturan persajakan
4. jumlah suku kata tiap barisnya....................(bukan jumlah kata tiap barisnya)
5. jenis-jenis syair
aku pernah menemukan pantun dari puisi lama yg salah satu barisnya terdiri dari 3 kata....
jadi pantun itu tak mengikuti pola 444.
tolong dong kasih tahu aku...aturan puisi yang mengatur tentang jumlah kata .....tiap baris yg terdiri dari 4 kata......(artinya tiap baris harus 4 kata, kalau tidak berarti melanggar aturan)...
.............dan nama puisinya
tolong beri aku pencerahan....
sobatku si pendongeng
......................................................
TAMBAHAN KOMENTAR. untuk sobatku si pendongeng............
trima kasih bos...bisa menambah wawasanku....(lewat sini aja ya dari pada pakai email belun tentu dijawab.....ha...ha......hanya bercanda...)
setelah kupikir-pikir pola 444 itu mirip dengan "syair puisi lama"
syair puisi lama dibatasi ..jml suku kata antara 8-13....jika diukur dengan kata-kata berbahasa Indonesia kira-kira sekitar 4 kata................MUNGKIN.....daripada mengingat jumlah "suku kata agak sulit" cara mengingatnya dengan mengingat jumlah kata ...."4 kata"...........
............................
untuk sobatku rafael yanuar...aku minta maaf telah meminjam istanamu tanpa ijin...hanya untuk sekedar bercanda dg sobatku si pendongeng...............
..........................................
untuk si pendongeng.....ku suka dongenganmu...seperti inilah yg kuinginkan.......bisa saling berbagi, saling mengingatkan.................matur nuwun........................
....................



Powered By Info Bermanfaat
Update Forex 2013
Artikel Ekonomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar